Penyuluhan pertanian merupakan pendidikan non
formal bagi petani beserta keluarganya yang meliputi kegiatan dalam ahli
pengetahuan dan ketrampilan dari penyuluh lapangan kepada petani dan
keluarganya berlangsung melalui proses belajar mengajar. Penyuluhan pertanian
harus ahli pertanian yang berkompeten, disamping bisa berkomunikasi secara
efektif dengan petani sehingga dapat mendorong minat belajar mereka dan harus
berorientasi pada masalah yang dihadapi oleh petani, sesuai dengan kenyataan
dan pemahaman mereka.
Permasalahan
yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana peran penyuluh pertanian
dalam pengembangan kelompok tani di Kecamatan Junrejo, adakah kendala para
penyuluh pertanian di lapang serta bagaimana kewenangan dan kompetensi penyuluh
pada masyarakat tani saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan
peranan penyuluh pertanian dalam pengembangan kelompok tani di Kecamatan
Junrejo, mengetahui berbagai kendala yang dihadapi oleh penyuluh pertanian di
lapang serta mengetahui kewenangan dan kompetensi yang dimiliki oleh penyuluh
pertanian pada kelompok tani di Kecamatan Junrejo.
Daerah
penelitian ini dilakukan dengan sengaja yaitu di Kecamatan Junrejo Kota Batu
dengan pertimbangan desa yang sangat berpotensi untuk diteliti. Sampel yang
diambil dalam penelitian ini sebanyak 15 kelompok tani yang aktif yaitu pada
masing-masing kelompok tani diambil 2 responden dan 4 responden penyuluh. Metode analisa data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisa deskriptif dan skala likert untuk pengukuran
indikator.
Dari
hasil penelitian diperoleh hasil bahwa peranan penyuluh pertanian di Kecamatan
Junrejo sudah berjalan optimal dan bisa memposisikan dirinya sebagai mitra dan
fasilitator petani dengan melakukan peranan yang sesuai antara lain sebagai
pembimbing, organisator dan dinamisator, teknisi serta sebagai konsultan
petani. Upaya pengembangan
kelompok tani oleh penyuluh pertanian maupun kelompok tani sendiri sudah
berjalan baik, hal ini dapat dilihat dari kegiatan yang dilakukan oleh kelompok
tani dengan adanya klompencapir, pameran pertanian, pelatihan agribisnis, dan
prestasi yang diraih oleh kelompok tani. Fasilitas yang terdapat pada kelompok
tani sudah cukup memadai walaupun ada beberapa yang belum mendapat bantuan dari
pemerintah. Prestasi yang diraih oleh beberapa kelompok tani juga sudah baik
dengan segala keterbatasan sarana.
Berdasarkan
pendekatan wilayah kemampuan kelompok tani dibedakan menjadi kelas pemula,
kelas lanjut, kelas madya, dan kelas utama. Kendala yang sering dihadapi
penyuluh di lapang yaitu rendahnya tingkat partisispasi dalam penyuluh
pertanian karena sistem pendanaaan yang kurang sehingga menyebabkan rendahnya
kinerja penyuluh pertanian. Metode penyampaian materi juga masih menggunakan
cara tradisional. Pertemuan
kelompok yang masih sebagian tidak sesuai dengan jadwal pertemuan karena alasan
banyaknya kesibukan kerja bagi petani terkadang juga menjadi hambatan bagi
penyuluh untuk menjalankan tugasnya.
Kompetensi Penyuluh merupakan kemampuan dan kemauan yang kuat penyuluh
dalam upaya pengembangan dan kemajuan kelompok. Penyuluh pertanian kedepan menghadapi kepada berbagai tantangan berupa
perubahan lingkungan sosial ekonomi yang dinamis baik di tingkat daerah dan
nasional maupun global, sehingga petani mampu menjadi mitra sejajar dengan
pemerintah dan pengusaha. Karena pada kenyataannya saat ini belum diadakan uji
kompetensi penyuluh pertanian untuk mengembangkan petani yang berdaya saing.Dengan
bukti kehadiran penyuluh di lapangan, petani menjadi lebih kompak, karena pada
dasarnya keberhasilan petani adalah kebanggaan penyuluh juga.
Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File
atau klik disini
atau klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar