Analisis Pendapatan Dan Perkembangan Usahatani Bawang Merah (Allium Ascalonicum.L) Di Kabupaten Nganjuk (115)


Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penunjang yang sangat penting dari pembangunan ekonomi di Indonesia. Komoditas hortikultura telah mendapatkan perhatian di samping tanaman pangan. Bawang merah merupakan salah satu komoditas hortikultura terutama untuk daerah dataran rendah yang secara nasional diprioritaskan pengembangannya.

Kabupaten Nganjuk merupakan salah satu Kabupaten yang berada di Propinsi Jawa Timur yang mempunyai komoditas andalan yaitu bawang merah. Melihat laju pertumbuhan penduduk yang begitu cepat, kebutuhan pasar yang meningkat dan harga jual yang tinggi merupakan faktor yang dapat merangsang petani untuk dapat meningkatkan produksi bawang merah baik dari segi kuantitas maupun kualitas dan untuk meningkatkan pendapatan petani.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur biaya, pendapatan dan efisiensi usahatani bawang merah (Allium ascalonicum. L) dan untuk mengetahui perkembangan usahatani bawang merah (Allium ascalonicum. L) di Kabupaten Nganjuk.
Penentuan tempat penelitian dilakukan dengan cara sengaja (purposive) yaitu bertempat di Desa Nglinggo Kecamatan Gondang Kabupaten Nganjuk. Pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode Simple Random Sampling (Acak Sederhana) dengan responden adalah petani bawang merah. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 40 responden dari total populasinya sebanyak 200 responden. Pengambilan data dilakukan dengan tiga cara yaitu dengan melakukan wawancara langsung dengan petani, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan sumber data yang ada diperoleh data primer dan data sekunder.
Analisis yang digunakan adalah: (1) analisis usahatani untuk menganalisis struktur biaya, penerimaan, pendapatan dan efisiensi usahatani bawang merah  (2) Analisis Trend untuk mengetahui perkembangan usahatani bawang merah dalam rentang waktu 12 tahun (1993-2004) di Kabupaten Nganjuk.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Biaya yang dikeluarkan untuk usahatani bawang merah sebesar Rp 33.181.751,75 per hektar; Penerimaan yang diterima oleh petani dari hasil usahatani bawang merah sebesar Rp 45.865.000,00 per hektar; Pendapatan per hektar yang diperoleh petani dari usahatani bawang merah sebesar Rp 12.683.248,75. Nilai efisiensi (R/C Ratio) dari usahatani bawang merah sebesar 1,38. Usahatani bawang merah di Desa Nglinggo Kecamatan Gondang Kabupaten Nganjuk menguntungkan dan layak untuk dikembangkan lebih besar lagi (2) Usahatani bawang merah di Kabupaten Nganjuk mulai di usahakan sejak tahun 90-an. Trend luas lahan, produksi, produktivitas dan harga bawang merah perkembangan usahatani bawang merah cenderung mengalami peningkatan sehingga Kabupaten Nganjuk dijadikan sebagai salah satu penghasil bawang merah di Jawa Timur.

Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File
atau klik disini
Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File
atau klik disini

Tidak ada komentar:

Cara Seo Blogger
×
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...