Pengaruh Keanggotaan Primkopti Bangkit Usaha Terhadap Peningkatan Pendapatan Anggotanya (Pengusaha Kecil Tempe)” (Studi Kasus di Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kodya Malang) (124)

Krisis yang berkepanjangan di Indonesia hingga pada saat ini belum bisa terselesaikan. Realitasnya    dapat            dilihat   dari      beberapa indicator seperti pertumbuhan  ekonomi  yang  masih  rendah,  tekanan  inflasi  yang  cukup  serius ditandai  dengan  naiknya  harga  barang-barang  dan  jasa,  lemahnya  daya  serap kegiatan  ekonomi  terhadap  tenaga  kerja,  kejenuhan  pasar,  rendahnya  utilitas kapasitas produksi. Semua itu mempengaruhi lambatnya pemulihan ekonomi baik lokal maupun nasional. Yang paling nyata terkena dampaknya adalah usaha-usaha besar karena rata-rata para pengusaha besar. Oleh karena itu saat ini pemerintah berusaha memberdayakan  usaha  kecil  menengah  dan  koperasi  yang  saat  ini diharapkan mampu mengatasi krisis tersebut. Sebab pada dasarnya aktivitas usaha kecil   mempunyai  potensi  prospektif  untuk  dikembangkan.  Untuk  itu  upaya peningkatan            menejemen       bagi            usaha    kecil     penting dilakukan agar  dapat berkembang secara optimal.

Dalam  menghadapi  perdagangan  bebas  (AFTA)  yang  dapat  dipastikan bahwa  persaingan akan semakin tajam. Oleh karena itu, maka kompetisi yang dimiliki pelaku bisnis  harus jelas dan dapat diandalkan di pasar. Sebab dalam kondisi seperti itu hanya  produk-produk  yang memiliki nilai dan sesuai dengan keinginan pasar yang dapat memenangkan persaingan. Berkaitan dengan itu jika tidak  ingin  kalah  dalam  persaingan  global  terutama  dalam  memasuki  pasar ekspor, maka kemampuan      usaha    kecil     menengah         dan       koperasi dalam memproduksi dan pemasarannya harus ditingkatkan.(Anonymous, 2003).
Kemampuan usaha kecil menengah untuk melakukan ekspor berkaitan erat dengan aspek linkungan mikro, seperti menajemen usaha, ketrampilan dan jumlah pekerja, teknologi  yang digunakan, ketersediaan bahan baku lokal, asset yang dimiliki,  pemasaran  dan  promosi.  Sedangkan  aspek  makro  berkenaan  dengan tatacara ekspor, pengetahuan sistem pembayaran,  pengusaan informasi pasar di luar  negeri,  dan  persyaratan-persyaratan  untuk  melakukan   ekspor.  Tuntutan terhadap pengusaan aspek mikro dan makro tersebut, dirasakan cukup berat bagi kebanyakan usaha kecil dan menengah. Mengingat masih kurangnya pengetahuan serta ketrampilan yang dimiliki. Kendala-kendala yang mehadang lainnya adalah berkenaan  dengan  pengusaan  menajemen,  proses  produksi,  teknologi,  kulitas produk, praduktivitas dan yang paling utama adalah masalah permodalan.
Untuk  mengatasi  persoalan  diatas  para  pengusaha  kecil  membutuhkan wadah yang tepat untuk bisa membantu mereka yaitu koperasi. Melalui koperasi ini diharapkan dapat  membantu memecahkan berbagai persoalan atau masalah yang  dihadapi  yaitu  aspek  mikro  dan  makro.  Disamping  itu  dengan  adanya koperasi juga dapat membantu pengusaha kecil  dalam pengandaan bahan baku, pembinaan untuk meningkatkan produksi baik secara kulitas  maupun kuantitas dan yang paling utama adalah masalah permodalam. Sehingga dengan  adanya koperasi                           diharapkan     mampu     meningkatkan     pendapatan    dan produktivitas pengusaha kecil.
Tugas utama perusahaan koperesi adalah menunjang kegiatan usaha para anggotanya   dalam   rangaka   meningkatkan   kepentingan   perekonomian   para anggotanya melalui pemberin           modal,  pengadaan barang         dan            jasa      yang dibutuhkan,  yang sama sekali tidak tersedia di pasar, atau ditawarkan dengan harga,   mutu   atau   syarat-syarat   yang   lebih   menguntungkan   daripada   yang ditawarkan  pada  anggota  di   pasar   atau  oleh  badan-badan  resmi,  disinilah sebenarnya arti penting dari koperasi.
Bagi negara kita, pengembangan jenis makanan yang berasal dari kedelai khususnya tempe boleh dikatakan sangat potensial, karena selain kandungan gizi tinggi juga sudah menjadi menu masyarakat sehari-hari. Oleh karena itu kita harus terus-menurus berupaya untuk  meningkatkan standart mutu tempe agar semakin memiliki daya saing di pasaran dalam maupun luar negeri.
Usaha kecil tempe di Kelurahan Purwantoro mempunyai prospek yang bagus, karena  daerah tersebut salah satu daerah sentra penghasil tempe di kota Malang.  Dalam  melakukan  proses  usahanya  para  pengusaha  tempe  tentunya menghadapi  banyak  persoalan  seperti  usaha-usaha  kecil  yang  lain  diantaranya mengenai  masalah  bahan  baku,  permodalan,  sarana  produksi,  teknologi  dan pemasaran. Oleh sebab itu para pengusaha tempe di daerah tersebut memerlukan wadah yang bisa diajak kerjasama untuk menghadapi berbagai persoalan yang ada. Seperti di Indonesia sudah ada wadah bagi para pengusgoa wahu-tempe yaitu Kopti (Koperasi Pengerajin Tempe dan Tahu Indonesia) ( Retno Rusdjijati, 1997).
Primair koperasi tahu-tempeIndonesia (primkopti) “Bangkit Usaha” adalah koperasi   yang   bergerak   di   bidang   tahu-tempe   yang   berada   di   Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kodya Malang. Primkopti “Bangkit Usaha ini mencoba   membantu   para   pengusaha   kecil   tempe'damam"wengadoçn   gahaþ baou! (mcsin'oopor)'ego memberikan batuan modal kepada para anggotanya yaitu pengusaha kecil tempe yang mejadi  anggota koperasi tersebut. Untuk bantuan yang diberikan adalah bahan baku dalam hal ini yaitu kedelai dan bantuan modal berupa kredit lunak sehingga tidak terlalu membebani pengusaha  kecil tempe. Selain  beranggotakan  pengusaha  tempe  di  Kelurahan  Purwantoro,  Kecamatan Blimbing, Prikopti Bangkit Usaha juga beranggotakan pengusaha tempe di empat kecamatan lain di daerah kota Malang.
Diharapkan Primkopt Bangkit Usaha ini dapat menjadi wadah yang baik untuk  pengembangan  usaha  tempe  di  daerah  Malang  khususnya  di  Kelurahan Purwantoro,  Kecamatan  Blimbing,  sehingga  dapat  menghasilkan  tempe  yang berkualitas tinggi dan kemungkinan untuk diekspor juga semakin tinggi pula.
Melihat kondisi yang dipaparkan diatas, maka sangat diperlukan adanya penelitian   yang  berkaitan  tentang  pengaruh  keanggotaan  koperasi  terhadap peningkatan   pendapatan,   karena   berbagai   kendala   yang   dihapi   oleh   para pengusaha kecil tidak dapat diselesaikan.  Mereka butuh wadah yang baik yaitu koperasi  untuk  memecahkan  berbagai  kendala  yang   ada,  melalui  organisasi koperasi atau dengan menjadi anggota koperasi, pengusaha kecil khususnya tempe dapat  memecah  masalah-masalah  yang  dialami  terutama  masalah  modal  dan bahan baku.

Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File
atau klik disini
Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File
atau klik disini

Tidak ada komentar:

Cara Seo Blogger
×
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...