Krisis yang berkepanjangan di Indonesia hingga pada saat ini belum bisa
terselesaikan. Realitasnya dapat dilihat dari beberapa indicator seperti
pertumbuhan ekonomi yang
masih rendah,
tekanan inflasi
yang cukup
serius ditandai
dengan naiknya
harga barang-barang
dan jasa,
lemahnya daya
serap kegiatan ekonomi terhadap
tenaga
kerja,
kejenuhan
pasar,
rendahnya
utilitas
kapasitas produksi. Semua itu mempengaruhi lambatnya pemulihan ekonomi baik
lokal maupun nasional. Yang paling nyata terkena dampaknya adalah usaha-usaha
besar karena rata-rata para pengusaha besar. Oleh karena itu saat ini pemerintah
berusaha memberdayakan usaha kecil
menengah dan
koperasi yang
saat ini
diharapkan mampu mengatasi krisis tersebut. Sebab pada dasarnya aktivitas usaha
kecil mempunyai
potensi prospektif
untuk dikembangkan.
Untuk itu
upaya peningkatan menejemen bagi usaha kecil penting dilakukan agar
dapat berkembang secara optimal.
Dalam menghadapi
perdagangan bebas (AFTA)
yang dapat
dipastikan bahwa persaingan akan semakin tajam. Oleh karena itu, maka kompetisi yang
dimiliki pelaku bisnis
harus jelas dan dapat diandalkan di pasar. Sebab dalam
kondisi seperti itu hanya
produk-produk yang memiliki
nilai dan sesuai dengan
keinginan pasar yang dapat memenangkan persaingan. Berkaitan dengan itu jika
tidak ingin kalah
dalam persaingan
global terutama
dalam memasuki
pasar ekspor, maka kemampuan usaha kecil menengah dan koperasi dalam
memproduksi dan pemasarannya harus ditingkatkan.(Anonymous, 2003).
Kemampuan
usaha kecil menengah
untuk melakukan ekspor berkaitan erat dengan aspek linkungan mikro, seperti menajemen usaha, ketrampilan dan jumlah
pekerja, teknologi yang digunakan, ketersediaan bahan baku lokal, asset yang
dimiliki, pemasaran dan promosi.
Sedangkan
aspek
makro
berkenaan
dengan
tatacara ekspor, pengetahuan sistem pembayaran, pengusaan informasi pasar di luar negeri,
dan
persyaratan-persyaratan
untuk
melakukan ekspor. Tuntutan terhadap
pengusaan aspek mikro dan makro tersebut, dirasakan cukup berat bagi
kebanyakan usaha kecil dan menengah. Mengingat masih kurangnya pengetahuan
serta ketrampilan yang dimiliki. Kendala-kendala yang mehadang lainnya adalah
berkenaan dengan pengusaan menajemen,
proses
produksi,
teknologi,
kulitas
produk, praduktivitas dan yang paling utama adalah masalah permodalan.
Untuk mengatasi persoalan diatas
para pengusaha
kecil membutuhkan
wadah yang tepat untuk bisa membantu mereka yaitu koperasi. Melalui koperasi
ini
diharapkan dapat
membantu
memecahkan berbagai persoalan atau masalah
yang dihadapi yaitu
aspek mikro
dan makro.
Disamping itu dengan
adanya koperasi juga dapat membantu pengusaha kecil
dalam pengandaan bahan baku,
pembinaan untuk meningkatkan produksi baik secara
kulitas maupun
kuantitas dan yang paling utama adalah masalah permodalam. Sehingga dengan
adanya koperasi diharapkan mampu meningkatkan pendapatan dan
produktivitas pengusaha
kecil.
Tugas utama perusahaan koperesi adalah menunjang kegiatan usaha para anggotanya dalam
rangaka
meningkatkan kepentingan perekonomian para anggotanya
melalui pemberin modal, pengadaan barang dan jasa yang dibutuhkan,
yang sama sekali
tidak tersedia di pasar, atau ditawarkan dengan
harga, mutu atau syarat-syarat yang lebih menguntungkan daripada yang
ditawarkan pada anggota di pasar
atau oleh badan-badan resmi, disinilah
sebenarnya arti penting dari koperasi.
Bagi negara
kita, pengembangan jenis makanan yang berasal dari kedelai
khususnya tempe boleh
dikatakan sangat potensial, karena selain kandungan gizi tinggi juga sudah menjadi menu masyarakat sehari-hari. Oleh karena itu kita harus
terus-menurus berupaya untuk meningkatkan standart mutu tempe
agar semakin memiliki
daya saing di pasaran dalam maupun luar negeri.
Usaha kecil tempe di Kelurahan
Purwantoro mempunyai prospek yang
bagus, karena daerah tersebut
salah satu daerah sentra penghasil
tempe di kota Malang. Dalam melakukan
proses
usahanya
para
pengusaha
tempe
tentunya
menghadapi banyak persoalan seperti usaha-usaha kecil yang lain diantaranya
mengenai masalah bahan
baku, permodalan,
sarana produksi,
teknologi dan pemasaran. Oleh sebab itu para pengusaha tempe di daerah tersebut memerlukan
wadah yang bisa diajak kerjasama untuk menghadapi berbagai persoalan yang
ada. Seperti di Indonesia
sudah ada wadah bagi para pengusgoa wahu-tempe yaitu
Kopti (Koperasi Pengerajin Tempe dan Tahu Indonesia)
( Retno Rusdjijati, 1997).
Primair
koperasi tahu-tempeIndonesia (primkopti) “Bangkit Usaha” adalah koperasi yang bergerak di bidang tahu-tempe yang berada di Kelurahan
Purwantoro, Kecamatan
Blimbing, Kodya Malang. Primkopti “Bangkit Usaha” ini
mencoba membantu para
pengusaha kecil
tempe'damam"wengadoçn gahaþ baou! (mcsin'oopor)'ego memberikan batuan modal kepada para anggotanya yaitu pengusaha kecil tempe yang mejadi
anggota
koperasi tersebut. Untuk bantuan
yang diberikan adalah bahan baku dalam hal ini yaitu kedelai dan bantuan modal
berupa kredit lunak sehingga tidak terlalu membebani pengusaha
kecil tempe. Selain beranggotakan pengusaha
tempe
di
Kelurahan
Purwantoro,
Kecamatan
Blimbing, Prikopti Bangkit Usaha juga beranggotakan pengusaha
tempe di empat kecamatan lain di daerah kota Malang.
Diharapkan Primkopt
Bangkit Usaha ini dapat menjadi wadah yang baik
untuk pengembangan usaha tempe di daerah Malang khususnya di Kelurahan
Purwantoro, Kecamatan Blimbing, sehingga
dapat
menghasilkan
tempe
yang
berkualitas tinggi dan kemungkinan untuk diekspor juga semakin tinggi pula.
Melihat kondisi
yang dipaparkan diatas, maka sangat diperlukan adanya
penelitian yang berkaitan
tentang
pengaruh
keanggotaan
koperasi
terhadap
peningkatan pendapatan, karena
berbagai kendala
yang
dihapi
oleh
para pengusaha kecil tidak dapat diselesaikan.
Mereka butuh wadah yang baik yaitu koperasi
untuk memecahkan
berbagai kendala
yang
ada,
melalui organisasi
koperasi atau dengan menjadi anggota koperasi, pengusaha
kecil khususnya tempe dapat
memecah masalah-masalah
yang dialami
terutama masalah
modal dan
bahan baku.
Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File
atau klik disini
Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan Fileatau klik disini
atau klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar